THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 18 April 2010

laporan unsur hara yang diperlukan tanaman













UNSUR-UNSUR YANG DIPERLUKAN TANAMAN
(Laporan Fisiologi Tumbuhan)












Oleh
Sepriandi Noor
E1A209216
Kelompok 2 (pagi)










PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010




PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejarah Pertanian Indonesia secara Intensif dimulai kurang lebih semenjak tahun 1969 pada saat dimulainya program Intesivikasi Masal(INMAS) untuk petani sebagai dampak revolusi hijau ditingkat Dunia. Saat Ini (Journal Ilmiah Soil science,1998) dari sekian banyak unsur yang ada dialam, semua jenis tanaman membutuhkan mutlak (harus tersedia/tdk boleh tidak ada)13 macam Unsur hara essensial.Ada Unsur Hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar(unsur Makro,yaitu N,P,K,Ca,S dan Mg)dan (Unsur Mikro,yaitu;Fe,Cu,Zn,Mn,B,Na,Cl)yang masing-masing mempunyai peranan sendiri-sendiri.
Unsur Hara makro maupun mikro walaupun berbeda dalam jumlah kebutuhanya,namun dalam fungsi pada tanaman,masing-masing unsur sama pentingnya dan tidak bisa digantikan satu sama lain.kalau diilustrasikan ibarat roda mobil dengan setir /kemudi.dalam junlah kebutuhan ,roda dibutuhkan lebih banyak daripada kemudi,namun dari segi kepentinganya,roda tidak dapat mengalahakan kemudi.dalam hal ini unsur hara mempunyai fungsi dan peran khusus sendiri-sendiri terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,sehingga ketika terjadi kekurangan salah satu dari unsur hara tersebut maka akan mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Unsur Hara yang diberikan pada tanaman sebaiknya sudah dalam bentuk ion seperti: NH,HPO,K,Mg,SO, dan lain-lain agar langsung dapat diserap tanaman.



Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilakukan untuk membuktikan berbagai kecambah pada media tumbuh (pasir+tanah, tanah+pupuk organic, tanah+NPK).




















TINJAUAN PUSTAKA

Kerusakan tanah secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu kerusakan sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Kerusakan kimia tanah dapat terjadi karena proses pemasaman tanah, akumulasi garamgaram (salinisasi), tercemar logam berat, dan tercemar senyawa-senyawa organic dan xenobiotik seperti pestisida atau tumpahan minyak bumi (Djajakirana, 2001). Terjadinya pemasaman tanah dapat diakibatkan penggunaan pupuk nitrogen buatan secara terus menerus dalam jumlah besar (Brady, 1990). Kerusakan tanah secara fisik dapat diakibatkan karena kerusakan struktur tanah yang dapat menimbulkan pemadatan tanah. Kerusakan struktur tanah ini dapat terjadi akibat pengolahan tanah yang salah atau penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Kerusakan biologi ditandai oleh penyusutan populasi maupun berkurangnya biodiversitas organisme tanah, dan terjadi biasanya bukan kerusakan sendiri, melainkan akibat dari kerusakan lain (fisik dan atau kimia). Sebagai contoh penggunaan pupuk nitrogen (dalam bentuk ammonium sulfat dan sulfur coated 6
urea) yang terus menerus selama 20 tahun dapat menyebabkan pemasaman tanah
sehingga populasi cacing tanah akan turun dengan drastis (Ma et al., 1990).
Kehilangan unsur hara dari daerah perakaran juga merupakan fenomena umum pada sistem pertanian dengan masukan rendah. Pemiskinan hara terjadi utamanya pada praktek pertanian di lahan yang miskin atau agak kurang subur tanpa dibarengi dengan pemberian masukan pupuk buatan maupun pupuk organik yang memadai. Termasuk dalam kelompok ini adalah kehilangan bahan organik yang lebih cepat dari penambahannya pada lapisan atas. Dengan demikian terjadi ketidakseimbangan masukan bahan organik dengan kehilangan yang terjadi melalui dekomposisi yang berdampak pada penurunan kadar bahan organik dalam tanah. Tanah-tanah yang sudah mengalami kerusakan akan sulit mendukung pertumbuhan tanaman. Sifat-sifat tanah yang sudah rusak memerlukan perbaikan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi kembali secara optimal.
Penyediaan hara bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk
baik organik maupun anorganik. Pupuk anorganik dapat menyediakan hara dengan cepat. Namun apabila hal ini dilakukan terus menerus akan menimbulkan kerusakan tanah. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan bagi pertanian yang berkelanjutan. Meningkatnya kemasaman tanah akan mengakibatkan ketersediaan
hara dalam tanah yang semakin berkurang dan dapat mengurangi umur produktif
tanaman.
Menurut Lal (1995), pengelolaan tanah yang berkelanjutan berarti suatu upaya pemanfaatan tanah melalui pengendalian masukan dalam suatu proses untuk memperoleh produktivitas tinggi secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, serta memperbaiki karakteristik lingkungan. Dengan demikian diharapkan kerusakan tanah dapat ditekan seminimal mungkin sampai batas yang dapat ditoleransi, sehingga sumberdaya tersebut dapat dipergunakan secara lestari dan dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.





BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan–bahan dan alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1. Jagung : 3 biji
2. Kacang hijau : 3 biji
3. Kacang kedelai : 3 biji
4. Pasir, Tanah, pupuk organik dan pupuk NPK
5. Polybag : 3 buah
6. alat tulis, untuk mencatat penelitian

Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Labolatorium Fisiologi Tumbuhan BDP Gedung Tiga Lantai Dua di Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru pada hari Senin 5 April 2010 pada pukul 09.00 WITA sampai selesai.

Prosedur Kerja

1. Amati kecambah yang ditumbuhkan pada berbagai media.
2. Amati kecambah yang normal dan tidak normal.
3. Amati kelangsungan hidup kecambah.
4. Amati tanda-tanda yang muncul pada tanaman muda tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari percobaan ini diperoleh hasil :
Tabel 1 hasil pengamatan kecambah
Laju perkecambahan Bentuk kecambah Banyak yang berkecambah keterangan
- Hari ke- 1
- Hari ke- 2




- Hari ke- 3



- Hari ke- 4 Masih utuh
Mulai terbuka kotiledonnya, keluar radikula




Berubah menjadi menutup kotiledonnya dan terangkat, keluar radikula dan plumula

Ada yang busuk dan ada yang masih utuh
-
5





6




7 Semua belum berkecambah.
3 pada kacang hijau+tanah+pasir keluar radikula dan 2 pada kacang kedelai+tanah+pupuk organik terjadi hal yang sama.

Pada semua kecambah kacang hijau dan 2 kacang kedelai kotiledonnya terangkat semua.


Semua kacang hijau tumbuh, 2 kecambah pada kacang kedelai kotiledonnya masih terangkat dan 1 busuk. 2 jangung+tanah+NPK keluar radikula dan 1 busuk



Tabel 2 Hasil pengamatan Normal dan Tidak Normal
Kecambah Normal Tidak normal Keterangan
- Jagung 1
- Jagung 2
- Jagung 3
- K. Kedelai 1

- K. Kedelai 2

- K. Kedelai 3
- K. Hijau 1
-
- K. Hijau 2

- K. Hijau 3 √

-




-





-
-

-

-


-

-

- - keluar radikula
- keluar radikula
- busuk
- keluar radikula dan plumula
- keluar radikula dan plumula
- busuk
- keluar radikula dan plumula
- keluar radikula dan plumula
- keluar radikula dan plumula

Tabel 3 Pengamatan kelangsungan hidup kecambah
Kecambah Kelangsungan hidup Keterangan
- Jagung 1

- jagung 2

- jagung 3

- K. Kedelai 1


- K. Kedelai 2


- K. Kedelai 3

- K. Hijau 1


- K. Hijau 2


- K. Hijau 3 - Biji keluar plumula dan radikula.
- Biji keluar plumula dan radikula.
- Biji

- Biji keluar plumula dan radikula, batang dan kotiledon terangkat
- Biji keluar plumula dan radikula, batang dan kotiledon terangkat
- Biji

- Biji keluar plumula dan radikula, batang dan kotiledon terangkat daun.
- Biji keluar plumula dan radikula, batang dan kotiledon terangkat daun.
- Biji keluar plumula dan radikula, batang dan kotiledon terangkat daun. Jagung+tanah+NPK

Jagung+tanah+NPK

Jagung+tanah+NPK

K. kedelai+tanah+pupuk organik

K. kedelai+tanah+pupuk organik

K. kedelai+tanah+pupuk organik
K. hijau+tanah+pasir


K. hijau+tanah+pasir


K. hijau+tanah+pasir

Tabel 4 pengamatan terhadap tanda-tanda yang muncul
Laju perkecambahan Kecambah Tanda-tanda yang muncul keterangan
- hari ke- 1



- hari ke- 2





- hari ke- 3





- hari ke- 4 - jagung (1,2,3)
- K. Kedelai(1,2,3)
- K. Hijau (1,2,3)

- jagung (1,2,3)

- K. Kedelai(1,2,3)

- K. Hijau (1,2,3)

- jagung (1,2,3)

- K. Kedelai(1,2,3)

- K. Hijau (1,2,3)

- jagung (1,2,3)

- K. Kedelai(1,2,3)

- K. Hijau (1,2,3)


-
-
-

-

- keluar pumula dan radikula
- keluar pumula dan radikula
- keluar radikula

- koteledon terangkat
- Koteledon terangkat
- Bertambah panjang
- bertambah panjang
- keluar daun -
-
-

- Belum ada yang tumbuh
- kedelai 3 belum tumbuh
-

- jagung 3 belum tumbuh
- kedelai 3 belum tumbuh
-

- jagung 3 busuk

- kedelai 3 busuk

-


Pembahasan
Adanya akumulasi hara mineral dalam sel tumbuhan dapat di buktikan dengan analisa hara yang diselenggarakan baik pada cairan maupun pada medium. Unsur Cl- merupakan salah satu unsur hara esensial bagi tumbuhan. Hampir 90% dari seluruh berat segar tanaman-tanaman tersebut adalah air, dan sisanya 10% berupa bahan kering terutama terdiri atas 3 elemen yaitu carbon, hidrogen dan oksigen. Sebagian kecil dari bahan kering tersebut, tetapi merupakan fraksi yang penting terdiri atas elemen-elemen lain yang secara absolut dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yaitu 13 elemen yang dikelompokkan sebagai hara esensial (Cl-) bagi tanaman tingkat tinggi.
Pada kecambah jagung yang ditanam dalam polybag berisi tanah dan NPK, setelah 4 hari dibiarkan ternyata hanya keluar radikula saja. Hal ini terjadi karena terlalu banyak memberikan NPK pada tanaman, NPK bersifat panas dan cepat menguap sehingga kecambah yang terkena dampaknya
Kacang kedelai yang dicampur tanah dan pupuk organik, setelah 4 hari , maka kecambah tumbuh dengan baik. Kecambah yang tumbuh hingga berdaun dikarnakan kesuburan tanah, kesuuburan tanah ditentukan oleh bahan organiknya yaang tinggi, faktor air juga mempengaruhi pertumbuhan. Kecambah dibiarkan diareal terbuka, apa bila turun hujan, maka air itulah yang akan diserap tanaman.
Pada kacang hijau dengan tanah dan pasir, kecambah mampu beradaptasi dan tumbuh semua, walaupun hanya batang dan kotiledonnya yang terangkat. Itu disebabkan pencampuran tanah dan pasir seimbang, sehingga kecambah bisa tumbuh, kacang hijau tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, jadi kacang hijau bisa beradap tasi dilingkungan sesuai dengan tempatnya tumbuh.








KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. tanaman sangat memerlukan unsur hara dan air yaitu : N, P, K, Ca, H, dan O termasuk unsur makro, juga Fe, Mn, Al, Cu, Zn, Mo, dan B termasuk unsur mikro.
2. NPK yang berlebihan akan menghambat dalam perkembangan, karena NPK bersifat panas dan cepat menguap.
3. media pertumbuhan yang paling baik adalah tanah dan pupuk.
4. faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah adalah bahan Organik, mineral liat, dan kapasitas pertukaran/kompleks

Saran
1. sebaiknya, pada waktu praktikum semua mahasiswa memahami prosedur kerja yang telah kaka-kaka berikan, agar tidak mengalami kesalahan.
2. pada pemberian dosis untuk menanam benaih, agar mengontrol adik-adiknya, agar tidak sembarangan dan mengalami hal yang tidak di’inginkan.






DAFTAR PUSTAKA

Baligar, V. C. and R. R. Duncan. 1990. Crops as Enhancers of Nutrient Use. Academic Press, Inc. Toronto. 574p.
Chen, Y., J. S. Smagula, W. Litten and S. Dunham. 1998. Effect of Boron and Calcium Foliar Sprays on Pollen Germination and Development, Fruit Set, Seed Development, and Berry Yield and Quality in Lowbush Blueberry (Vaccinium angustifolium Ait.). J. Amer. Soc. Hort. Sci.
Tim fisiologi tumbuhan. 2009. Penuntun Praktikum FISIOLOGI TUMBUHAN. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

0 komentar: