THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 09 April 2010

peper OPT

Nama : Sepriandi Noor
NIM : E1A209216

I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pertumbuhannya, tumbuhan seringkali mengalami gangguan dari berbagai patogen penyebab penyakit baik dari kelompok jamur, bakteri, virus, nematoda, dan mikoplasma. Secara umum tumbuhan dapat bertahan dari serangan patogen tersebut dengan kombinasi sifat pertahanan diri yang dimilikinya, yaitu (1) sifat-sifat struktural yang berfungsi sebagai penghalang fisik dan menghambat patogen yang akan masuk dan berkembang di dalam tumbuhan, dan (2) reaksi-reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel dan jaringan tumbuhan yang menhasilkan zat beracun bagi patogen atau menciptakan kondisi yang menghambat pertumbuhan patogen pada tumbuhan tersebut. Kombinasi antara sifat struktural dan reaksi biokimia yang digunakan untuk pertahanan bagi tumbuhan berbeda antara setiap sistem kombinasi inang – patogen.











II ISI DAN PEMBAHASAN

1. Penyebaran
Jamur patogen tanah dapat memperbanyak diri dalam tanah dan penyebarannya juga dilakukan dalam tanah antara lain dengan kontak antara akar tanaman, pada waktu pengolahan tanah, tanah yang mengandung patogen terbawa oleh air, angin atau melekat pada umbi atau bahan tanaman lainnya. Dengan terbawanya patogen oleh bahan tanaman, maka penyebaran patogen dapat terjadi dalam jarak jauh. Beberapa agen penyebar yang biasa menyebarkan patogen yaitu;

1.Biji
Biji yang dipakai untuk benih dapat mengandung patogen dan dapat terbawa ketempat jauh.

2. Angin

Angin memegang peranan penting dalam menyebarkan spora dari satu tanaman ke tanaman lain atau dari satu daerah kedaerah lain. Banyak patogen mempertahankan diri di tempat-tempat terpencil dan dengan bantuan angin dapat menginfeksi pertanaman secara luas di tempat lain.

3. Air

Dengan air yang mengalir dapat menyebarkan tanah yang mengandung patogen jamur sehingga seluruh kebun atau dikebun yang berdekatan dapat terkontaminasi. Percikan air hujan pada bagian tanaman yang mengandung spora dapat menyebarkan spora kebagian tanaman sebelah atasnya atau ketanaman yang berada disebelahnya.


4. Serangga.

Serangga yang merupakan hama bagi tanaman dapat sekaligus menjadi vektor bagi jamur patogen yang kebetulan menyerang tanaman yang sama dan disebarkan ke tempat lain.

5. Manusia

Manusia dengan tidak sadar dapat menyebarkan bagian jamur yang patogenik dari satu tanaman ketanaman lain dengan alat-alat pertanian atau benih tanaman yang terinfeksi.

6. Bagian tanaman

Bagian tanaman yang sudah terserang penyakit dapat menyebarkan atau menularkan patogen ke tanaman lain yang masih sehat yang berdekatan atau bersinggungan.

2. Penyebaran paling bahaya
. Penyebaran jamur yang bahaya dengan Spora a-seksual, dibentuk dalam jumlah yang banyak dan disebarkan dengan mudah oleh angin, air atau serangga, tanah, alat pertanian, binatang dan sebagainya. Spora seksual seperti askospora harus dilepas dahulu dari askus dan tubuh buahnya dan kemudian baru terbawa oleh aliran air atau udara.














III KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa patogen tersebut bisa ditularkan dari mana-mana, dan bisa terhadap tanaman yang berbeda, sangat sulit apabila sudah terkena hama, dan ada juga pemberantasannya dengan cara pemusnahan tanaman, dan sementara ditanami tanaman yang tidak bisa diserang oleh hama tersebut




















DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 1991. Kemampuan Rhizopogon sp. untuk Perlindungan Hayati terhadap
Penyebab Penyakit Lodoh pada Pinus merkusii. Tesis Magister Sain.
Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.
. 1997. Mekanisme Serangan Patogen dan Pertahanan Inang serta
Pengendalian Hayati Penyakit Lodoh pada Pinus merkusii. Disertasi Doktor.
Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.
159
Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian, 2007
. 1998. Prospek Penanggulangan Terpadu Penyakit Lodoh pada Pinus.
Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak
diterbitkan.
Agrios, G. N. 1988. Plant Pathology. Thrid Edition. Academic Press Inc. San Diego.
Herdiana, N. 2000. Pengaruh Penambahan Pasir pada Media Tanam Tanah
Podsolik Merah Kuning terhadap Serangan Patogen Lodoh Rhizoctonia
solani pada Beberapa Tingkat Umur Semai Acacia crassicarpa. Skripsi
Sarjana. Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak
Diterbitkan.
Roth, L. F. dan A. J. Riker. 1943. Influence of Temperature, Moisture and Soil
Reaction on Damping-off of Red Pine Seedling by Pythium and Rhizoctonia.
J. Agr. 67 : 273-292.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1980. Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu
Pendekatan Biometrik. Bambang Sumantri (pen). 1989. Gramedia. Jakarta.
(M. Ali Mashari, MD TSP - Surabaya)

0 komentar: